Laman

25 Mei 2011

Cerita Semasa SMP

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, yap saat aku bersekolah dulu kami menyandang nama itu. SLTPN 2, siapa yang tak kenal sekolah itu, dan aku adalah salah seorang murid disana. Berawal saat kelulusan SD akupun mendaftar di sekolah itu, saat itu aku formulir pendaftaran ku diambilkan oleh abangku. Akupun mengisi formulir secara hati-hati, takutnya klo salah tulis nama bisa gagal, ya seumpama dulu udah ada facebook dan aku tergolong anak "alay" bisa saja aku menulis nama ku menjadi "Deny Julianto imut lucu unyunyu" dan syukur alhamdulillah aku tak mengenal facebook dan tidak alay, minimal untuk saat itu. Formulir pun dikembalikan dan aku menunggu keputusan penerimaan.

Berselang beberapa hari akupun melihat pengumuman, alhamdulillah namaku keluar sebagai salah seorang yang lulus dan berhak menyandang gelar "siswa SLTPN 2 Tembilahan". Pembagian kelas dimulai dan aku berada dikelas 1.3, setidaknya begitulah kami menyebutnya dulu. MOS dimulai, aku mengikuti MOS dengan perasaan bangga, "anak SMP oy, udah pake celana biru aku sekarang". MOS tak begitu menyenangkan bagiku, soalnya aku merasa kakak kelas terlalu mempermainkan kami, tapi apa boleh buat, mau melawan bisa-bisa aku jadi tapai, kakak kelas nya besar-besar.

MOS selesai dan pelajaran pun dimulai, wali kelas ku saat itu adalah bu Syafnimar, beliau adalah guru matematika. Aku adalah orang yang menyukai pelajaran matematika, setidaknya sampai aku kelas 2 SMA, setelah nya oh ampun aku nyerah. Aku melalui awal-awal masa SMP dengan menyenangkan, berkenalan dengan kawan-kawan baru dan berusaha mendekati wanita, oke ini bukan lah hal yang akan kita bahas.

buku "itu" ada di tengah buku pelajaran #ilustrasi
Keindahan kelas 1 SMP tak berjalan lama, aku tersandung sebuah kasus yang cukup mencoreng nama baik dan wajah tampan ku. Saat itu aku terkena kasus melihat gambar porno. Kejadian itu bermula saat kawan-kawan yang duduk dibelakang ku membaca sebuah buku, lebih tepat nya mereka membaca buku porno dan ditaruh diatas buku agama, terdengar luar biasa sekali bukan. Kejadian itu terjadi bertepatan dengan pelajaran agama. Aku jadi ikut terbawa karena aku melihat kebelakang dan mereka menunjukkan gambar yang ada pada buku itu. Beberapa saat kemudian guru agama melihat kegiatan mencurigakan, menuju ke kawan ku dibelakang dan "sreeettt" (kita anggap bunyi menarik buku seperti itu) terpampang lah apa yang mereka baca. Kasus itu dibawa ke kepala sekolah dan kami mendapat hukuman. Aku dihukum membersihkan halaman selama 3hari dan untung saja tak dipanggil orang tua. 3 orang kawan ku di panggil orang tua nya karena mereka membawa dan membaca buku yang menggiurkan tak senonoh itu, mereka juga masuk dalam "buku hitam" sekolah.

Pada saat naik kelas 2 aku berhasil menduduki peringkat 1 kelas (beri tepuk tangan, prok prok prok) dan akhirnya masuk ke kelas 2.1, mereka menyebutnya ini adalah kelas unggulan. Dikelas itu aku bertemu dengan orang-orang baru dan juga wali kelas baru, kali ini wali kelas kami adalah ibu Misnurwati, beliau adalah guru PPKN (mohon maaf bila ada kesalahan penulisan nama dan gelar). Dikelas terbaik pun ternyata semua tak berjalan baik, ada 2 kasus terbesar yang terjadi saat aku di kelas ini.
1. Ditampar Guru Olahraga
Aku saat di tampar. *bahkan ketika ditampur pun aku tetap TAMPAN dan bergaya.. ^^
ceritanya hari itu adalah hari kami menjalani pelajaran olahraga, pelajaran ini terhalang 1jam nya dengan jam istirahat. Saat itu kami membahas tentang "pencak silat". Guru olahraga kami (pak Ruslan) mempraktekkan silat dengan wakil ketua kelas kami yang bernama Khairil Anwar (panggilan JAWAK). Pada jam istirahat aku keluar untuk makan atau sekedar melihat cewek-cewek SMP. Pada saat jam yang ke2 kami pun masuk ke kelas lagi dan ada 1 tulisan besar di papan tulis yang membuat marah pak Ruslan saat itu, tulisan nya adalah "JAWAK vs RUSLAN" beliau marah besar karena penyebutan nama tanpa kata "BAPAK" dan istilah "vs" itu dinilai terlalu kasar. 1jam itu kami dimarahi habis-habisan, seisi kelas tak ada yang mau mengaku, baik itu laki-laki atau perempuan. Imbas nya setiap laki-laki ditampar oleh pak Ruslan, yap hanya laki-laki dan murid perempuan selamat dari penganiayaan. Andai aku berani (dan gila) pasti aku mempertanyakan emansipasi wanita. Klo laki-laki ditampar wanita juga dong.
2. Hampir dijemur dilapangan
Ini hanya ilustrasi, Alhamdulillah kami tak jadi dijemur.
Lagi-lagi kejadian nya terjadi pada saat jam istirahat. Kali ini kami bermain kuis yang disebut kata berkait, gimana main nya agak susah aku menjelaskan. Pada saat itu kami teriak dengan heboh nya hingga suara kami mampir ke telinga para guru yang ada dikantor, alhasil kami yang pada saat jam istirahat ada dikelas dipanggil dan ditanya siapa yang teriak. Para murid perempuan udah nangis-nangis aja ditanya sama Bu Mis dan yang laki-laki pura-pura kuat padahal udah ciut juga. Untung saja kami tak jadi diberi sanksi padahal seingatku saat itu Pak Haskandar udah nyuruh kami buat berjemur dilapangan bendera. Syukurlah ALLAH masih melindungi kami hamba-hamba tak berdosa ini.

Kelas 3 aku berada di 3.1, dan kembali kali ini yang menjadi wali kelas adalah ibu Misnurwati. Kami menjalani sisa-sisa umur kami sebagai murid SMP yang singkat dengan penuh persahabatan karena kami menyadari kebersamaan kami tak kan lama lagi. Syukur Alhamdulillah kali ini aku tak mendapat sebuah kasus yang mempermalukan diriku lagi. Sementara kisah SMP kubuat sampai sini dulu, klo ada waktu and ingatan aku ceritakan lagi tentang masa SMP ku laen waktu. Jujur saja aku sangat menyukai masa SMP ku, dan jika dibandingkan bagiku masa SMP lebih menyenangkan di banding masa SMA ku. Akhirnya aku menyelesaikan masa SMP ku yang indah selama 3tahun, tak kurang tak lebih. Selanjutnya aku memasuki masa SMA, tapi karena ini ngebahas masa SMP maka aku akhiri disini dulu ya.. ^^


Titip salam buat semua guru ku di SMP, do'a kan aku ya bapak dan ibu.. ^^

2 komentar:

  1. hahaha,,,
    kocak den, aku terkena juga 2kejadian diatas...
    kena tampar pak ruslan dan kena jemur (walau ternyata kau tidak ikut dijemur)...

    like.like

    BalasHapus
  2. seingat aku emang gg jadi di jemur nggi, yang nyuruh "jemur aja" tu klo gg salah pak kandar, tapi atas nama kemanusiaan dan tak tega menyakiti aku yang tampan ini maka nya jemur-jemuran nya gg jadi

    BalasHapus